Jumat, 12 Januari 2018

Makalah Kewarganegaraan - Terorisme

BOM PLAZA SARINAH (2016) JAKARTA
“TERORISME”




DISUSUN OLEH
“KELOMPOK 1”
ANGAN KINANTI
BAGAS PRASTOWO
GENTA PUNA YUDHA PURBA
MARINA SRICHASANAH SIAGIAN
MAULANA ALHAFIZ
REPO ARYA PUTRA

                                                                        INTERSTUDI 2017




Kata Pengantar

          Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya  sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi  para pembaca.  Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.





                                                  Jakarta, Oktober 2017


                                                                                                                           Penyusun











DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………..  ii
Daftar isi………………………………………………………………………………  iii

BAB I
Pendahuluan…………………………………………………………………………..  1
Permasalahan………………………………………………………………………….  2

BAB II
Pembahasan…………………………………………………………………………… 3

BAB III
Penutup………………………………………………………………………………... 8

Daftar Pustaka………………………………………………………………………… 9










BAB I
Latar Belakang
Terorisme muncul pada akhir abad 19 dan menjelang terjadinya Perang Dunia-I, terjadi hampir di seluruh belahan dunia.Pada pertengahan abad ke-19, Terorisme mulai banyak dilakukan di Eropa Barat, Rusia dan Amerika. Mereka percaya bahwa Terorisme adalah cara yang paling efektif untuk melakukan revolusi politik maupun sosial, dengan cara membunuh orang-orang yang berpengaruh.
Sejarah mencatat pada tahun 1890-an aksi terorisme Armenia melawan pemerintah Turki, yang berakhir dengan bencana pembunuhan masal terhadap warga Armenia pada Perang Dunia I. Pada dekade tersebut, aksi Terorisme diidentikkan sebagai bagian dari gerakan sayap kiri yang berbasiskan ideologi.
Bentuk pertama Terorisme, terjadi sebelum Perang Dunia II, Terorisme dilakukan dengan cara pembunuhan politik terhadap pejabat pemerintah. Bentuk kedua Terorisme dimulai di Aljazair pada tahun 50an, dilakukan oleh FLN (Front de Liberation Nationale) atau Front pembebasan Nasional yang memopulerkan “serangan yang bersifat acak” terhadap masyarakat sipil yang tidak berdosa. Hal ini dilakukan untuk melawan apa yang disebut sebagai Terorisme negara oleh Algerian Nationalist.
Pembunuhan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keadilan. Bentuk ketiga Terorisme muncul pada tahun 60an dan terkenal dengan istilah “Terorisme Media”, berupa serangan acak terhadap siapa saja untuk tujuan publisitas. Bentuk ketiga ini berkembang melalui tiga sumber, yaitu:
  1. kecenderungan sejarah yang semakin menentang kolonialisme dan tumbuhnya gerakan-gerakan demokrasi serta HAM.
  2. pergeseran ideologis yang mencakup kebangkitan fundamentalis agama, radikalis setelah era perang Vietnam dan munculnya ide perang gerilya kota.
  3. kemajuan teknologi, penemuan senjata canggih dan peningkatan lalu lintas.
Kata Terorisme berasal dari Bahasa Perancis le terreur yang semula dipergunakan untuk menyebut tindakan pemerintah hasil Revolusi Perancis yang mempergunakan kekerasan secara brutal dan berlebihan dengan cara memenggal 40.000 orang yang dituduh melakukan kegiatan anti pemerintah. Selanjutnya kata Terorisme dipergunakan untuk menyebut gerakan kekerasan anti pemerintah di Rusia.
Dengan demikian kata Terorisme, sejak awal dipergunakan untuk menyebut tindakan kekerasan oleh pemerintah maupun kegiatan yang anti pemerintah.
Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan "teroris" dan "terorisme", para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism : "Makna sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang". Padahal Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama.

PERMASALAHAN
1. Apa pengertian Terorisme?
2. Bagaimana Sejarah Terorisme?
3. Apa latar belakang Bom Plaza Sarinah?
4. Bagaimana kronologi kejadian peristiwa Bom Plaza Sarinah?
5. Apa dampak dan akibat peristiwa Bom Plaza Sarinah?
6. Bagaimana tanggapan terhadap peristiwa Bom Plaza Sarinah?
7. Apa upaya mencegah Terorisme?

TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan permasalahan diatas, penulisan ini bertujuan untuk :
1. Memahami lebih mendalam tentang pengertian Terorisme
2. Mengetahui Sejarah Terorisme.
3. Mengetahui latar belakang Bom Plaza Sarinah.
4. Mengetahui kronologi kejadian Bom Plaza Sarinah.
5. Mengetahui dampak dan akibat peristiwa Bom Plaza Sarinah.
6. Mengetahui tanggapan terhadap peristiwa Bom Plaza Sarinah.
7. Mengetahui upaya pencegahan Terorisme.
8. Untuk melengkapi tugas  mata pelajaran  Pendidikan Pancasila.







BAB II
PEMBAHASAN

1. Apa Pengertian Terorisme?
Teror atau Terorisme selalu identik dengan kekerasan. Terorisme adalah puncak aksi kekerasan, terrorism is the apex of violence. Bisa saja kekerasan terjadi tanpa teror, tetapi tidak ada teror tanpa kekerasan. Terorisme tidak sama dengan intimidasi atau sabotase. Sasaran intimidasi dan sabotase umumnya langsung, sedangkan terorisme tidak. Korban tindakan Terorisme seringkali adalah orang yang tidak bersalah.
Kaum teroris bermaksud ingin menciptakan sensasi agar masyarakat luas memperhatikan apa yang mereka perjuangkan. Tindakan teror tidaklah sama dengan vandalisme, yang motifnya merusak benda-benda fisik. Teror berbeda pula dengan mafia. Tindakan mafia menekankan omerta, tutup mulut, sebagai sumpah. Omerta merupakan bentuk ekstrem loyalitas dan solidaritas kelompok dalam menghadapi pihak lain, terutama penguasa.
Berbeda dengan Yakuza atau mafia Cosa Nostra yang menekankan kode omerta, kaum teroris modern justru seringkali mengeluarkan pernyataan dan tuntutan. Mereka ingin menarik perhatian masyarakat luas dan memanfaatkan media massa untuk menyuarakan pesan perjuangannya.
Namun, belakangan, kaum teroris semakin membutuhkan dana besar dalam kegiatan globalnya, sehingga mereka tidak suka mengklaim tindakannya, agar dapat melakukan upaya mengumpulkan dana bagi kegiatannya.
-Menurut Black’s Law Dictionary, 1891-
Terorisme adalah kegiatan yang melibatkan unsur kekerasan atau yang menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar hukum pidana (Amerika atau negara bagian Amerika), yang jelas dimaksudkan untuk:
a. mengintimidasi penduduk sipil.
b. memengaruhi kebijakan pemerintah.
c. memengaruhi penyelenggaraan negara dengan cara penculikan atau pembunuhan.

2. Bagaimana Sejarah Terorisme?
Sejarah tentang Terorisme berkembang sejak berabad lampau, ditandai dengan bentuk kejahatan murni berupa pembunuhan dan ancaman yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Perkembangannya bermula dalam bentuk fanatisme aliran kepercayaan yang kemudian berubah menjadi pembunuhan, baik yang dilakukan secara perorangan maupun oleh suatu kelompok terhadap penguasa yang dianggap sebagai tiran.

3. Apa Latar Belakang Bom Plaza Sarinah?
Walaupun Indonesia jauh dari Timur Tengah, namun negara ini sudah sering mengalami serangkaian aksi terorisme yang menewaskan lebih dari seratusan orang.
Serangan di Sarinah merupakan serangan pertama setelah Bom Jakarta 2009 yang menewaskan 9 orang termasuk dua pelaku yang merupakan anggota Jemaah Islamiyah. Jemaah Islamiyah sendiri merupakan organisasi terorisme di bawah al-Qaeda yang bertujuan menyatukan Indonesia, Malaysia, dan wilayah selatan Filipina ke dalam sebuah negara Islam.
Sejak kasus Bom Bali I pada tahun 2002, Indonesia mulai melangkah lebih maju untuk memberantas aksi terorisme Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia mengesahkan Undang-undang nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme. Sebuah badan yang khusus memberantas aksi terorisme dibentuk pada tahun 2010dengan nama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Menurut juru bicara Kepolisian Republik Indonesia, kepolisian menerima informasi pada bulan November 2015bahwa Negara Islam Irak dan Syam memberi sinyal akan menyerang Indonesia. Hal ini dikuatkan oleh laporan dari Institute for Policy Analysis of Conflict, lembaga kajian konflik di Indonesia asal Jakarta, bahwa sedikitnya ada 50 Warga Negara Indonesia yang pergi secara diam-diam ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi NIIS.
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah sejak satu atau dua bulan yang lalu sudah menemukan informasi mengenai potensi serangan teror di kawasan Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Kawasan tersebut berdekatan dengan lokasi ledakan bom Sarinah di persimpangan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Ryamizard mengatakan, Badan Intelijen Negara juga sudah memberikan laporan soal potensi serangan tersebut. Ia mengakui pelaku penyerangan memanfaatkan kelemahan aparat.

4. Bagaimana Kronologi Kejadian Bom Plaza Sarinah?
Serangan dimulai pada 14 Januari 2016 pukul 10.40 WIB, ketika serangkaian ledakan mengguncang persimpangan Sarinah, Jakarta Pusat. Menurut juru bicara Kepolisian Republik Indonesia, pelaku serangan yang tidak diketahui jumlahnya ini membawa granat dan senjata api. Menurut laporan sejumlah media, terdapat 7 orang yang menjadi pelaku serangan.
Serangan dimulai ketika sebuah ledakan terjadi di tempat parkir Menara Cakrawala, di depan gerai Starbuckspersimpangan Sarinah pada pukul 10.40 WIB. Tiga ledakan berikutnya terjadi di sebuah pos polisi tepat di persimpangan Sarinah, menewaskan satu warga sipil. Sementara dua ledakan lainnya terjadi di dalam gerai Starbucks, menewaskan satu warga sipil lainnya. Setelah ledakan tersebut, beberapa laporan menyebutkan bahwa terjadi tiga ledakan di daerah lain, yakni Cikini, Slipi, dan Kuningan, namun laporan tersebut ditemukan sebagai pemberitaan palsu.
Setelah ledakan-ledakan tersebut, polisi mencoba menyergap beberapa pelaku serangan. Suara tembakan antara pelaku dan polisi terdengar dari dalam Menara Cakrawala. Dilaporkan, polisi menembak mati tiga pelaku serangan, dan dua pelaku ditangkap, sementara pelaku-pelaku lainnya tewas dalam melakukan ledakan bunuh diri.
Anggota kepolisian turut menjadi korban penembakan pelaku. Seorang wartawan foto berhasil memfoto saat 2 orang pelaku serangan muncul dari keramaian dan mulai menembaki beberapa anggota kepolisian dari jarak yang sangat dekat.

5. Apa Dampak dan Akibat Peristiwa Bom Plaza Sarinah?
Akibat terjadinya serangan di persimpangan Sarinah, Starbucks menutup seluruh gerainya yang berada di Jakarta. Selain itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika sempat anjlok akibat peristiwa ini. Pengamanan kawasan vital di seluruh Jakarta ditingkatkan setelah peristiwa ini, seperti Gedung DPR/MPR dan gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Pengamanan di provinsi lain di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali, turut ditingkatkan.
-Korban jiwa dan luka- Dalam pemberitaan awal, polisi menyebutkan bahwa hanya tujuh korban jiwa dalam serangan tersebut, di mana lima orang di antaranya merupakan pelaku serangan dan dua orang lainnya merupakan korban penembakan dan ledakan,  namun kemudian bertambah dengan meninggalnya Rais, salah satu petugas keamanan gedung yang terkena tembakan. Kemudian salah satu korban dinyatakan bukan sebagai pelaku, sehingga terdapat empat pelaku tewas dan tiga korban warga Indonesia, dan satu korban warga negara asing.
6. Bagaimana Tanggapan Terhadap Peristiwa Bom Plaza Sarinah?
-Lokal-Presiden Indonesia -Joko Widodo- memotong kunjungan kerjanya dari MajalengkaJawa Barat dan langsung kembali ke Jakarta. Dalam pernyataan tertulisnya, Jokowi menyatakan bahwa masyarakat Indonesia tidak boleh takut dan kalah atas aksi teror seperti ini. Jokowi pun memerintahkan pihak terkait untuk segera mengejar dan menangkap pelaku serangan.

-Internasional- Beberapa Negara memberikan tanggapan, sebagai berikut:
     Australia: Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, telah menghubungi Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. Ia menyatakan bahwa Australia siap memberi bantuan untuk Indonesia dalam mengusut kasus ini. Ia juga mengutuk keras kejadian tersebut. Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia juga mengeluarkan peringatan serupa, yang menghimbau warga Australia untuk menghindari daerah terdampak dan mengikuti arahan otoritas keamanan.
      Belanda: Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders mengutuk keras serangan ini. Ia pun menyatakan siap membantu Indonesia mengusut serangan ini.
Britania Raya: Kantor Luar Negeri Persemakmuran Inggris menyarankan warga Britania Raya yang berada di wilayah terdampak serangan untuk mengikuti kebijakan dari petugas setempat.
Malaysia: Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam akun Twitter menyatakan "kesedihan dan syok yang mendalam" atas kejadian ini.
Singapura: Juru bicara Menteri Luar Negeri Singapura mengutuk keras serangan di Jakarta dan menyatakan bahwa Singapura siap mendukung Indonesia dalam bantuan hukum dari kasus ini.
Sri Lanka: Kementerian Luar Negeri Sri Lanka mengutuk keras serangan teroris.
Thailand: Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha mengungkapkan kesedihan mendengar serangan tersebut dan menawarkan dukungan negaranya ke Indonesia.
Inggris: Menteri Luar Negeri Philip Hammond mengutuk serangan ini sebagai "tindakan teror yang tidak masuk akal" dan menyerukan kepada semua warga negara Inggris di Jakarta dan tempat lain di Indonesia "untuk mempertahankan kewaspadaan dan memonitor sarana wisata, media lokal dan mengikuti saran dari otoritas keamanan lokal". Departemen Luar Negeri dan Persemakmuran menyarankan warga Inggris untuk mengikuti petunjuk dari pemerintah dan membatasi gerak di sekitar daerah yang terkena.
Amerika Serikat: Kedutaan Amerika Serikat mendorong warganya untuk menjauh dari daerah sekitar Sari Pan Pacific Hotel dan Sarinah Plaza.
Vietnam: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Le Hai Binh mengutuk serangan dengan dan kedutaannya bekerja sama dengan para pejabat Indonesia untuk memantau situasi.

7. Apa upaya mencegah Terorisme?
          Upaya untuk mencegah terorisme yaitu dengan P-4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Pancasila tidak hanya diingat dan diucapkan di bibir, melainkan harus dipahami, dilaksanakan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, juga tidak hanya dihafalkan dengan urutan Pancasila, tetapi kita harus paham betul artinya, filosofinya, dan hakekat manfaatannya bagi kehidupan berbangsa dan bertanah air satu, NKRI.




BAB III
PENUTUPAN

KESIMPULAN
Teror atau Terorisme tidak selalu identik dengan kekerasan. Terorisme adalah puncak aksi kekerasan, terrorism is the apex of violence. Bisa saja kekerasan terjaditanpa teror, tetapi tidak ada teror tanpa kekerasan. Terorisme tidak sama denganintimidasi atau sabotase. Sasaran intimidasi dan sabotase umumnya langsung,sedangkan terorisme tidak. Korban tindakan Terorisme sering kali adalah orangyang tidak bersalah. Kaum teroris bermaksud  ingin menciptakan sensasi agar masyarakat luas memperhatikan apa yang mereka perjuangkan. Tindakan terortidaklah sama dengan vandalisme, yang motifnya merusak benda-benda fisik. Teror berbeda pula dengan mafia.

SARAN
Demikian yang dapat kelompok kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kelompok kami.





DAFTAR PUSTAKA
Black, Henry Campbell. 1891. Black’s Law Dictionary. Amerika Serikat : West Publishing
https://nasional.tempo.co/read/736131/bom-sarinah-menhan-2-bulan-sebelumnya-sudah-terdeteksi
http://tv.kompas.com/read/2016/01/15/4704634480001/ini.kronologi.teror.bom.sarinah.
https://metro.tempo.co/read/735960/tiga-ledakan-di-pos-polisi-depan-sarinah-thamrin
https://nasional.tempo.co/read/736052/detik-detik-polisi-ditembak-dua-terduga-teroris-bom-sarinah
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/01/14/11305201/Pengemudi.Ojek.Lihat.Pelaku.Lemparkan.Ransel.yang.Meledak.di.Dekat.Sarinah?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
https://news.okezone.com/read/2016/01/14/338/1288119/starbucks-tutup-semua-gerai-pascabom-sarinah
https://nasional.tempo.co/read/736020/bom-sarinah-jokowi-kita-tak-boleh-kalah
http://news.okezone.com/read/2016/01/14/340/1288148/pasca-bom-sarinah-bali-tingkatkan-kewaspadaan
http://www.nationmultimedia.com/politics/Thailand-stands-ready-to-support-Indonesia-PM-30276950.html
https://www.nytimes.com/live/jakarta-indonesia-explosions/foreign-countries-condemn-attacks/
Wong, Alan (14 January 2016). "Foreign Countries Condemn Attacks"The New York Times – The New York Times. Diakses tanggal 14 January2016.
http://www.bbc.com/news/live/world-asia-35309116

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komunikasi Interaksional & Komunikasi Transaksional

KOMUNIKASI INTERAKSIONAL DAN KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL ‘TEORI KOMUNIKASI’ Disusun Oleh : MARI...