BOM
PLAZA SARINAH (2016) JAKARTA
“TERORISME”
DISUSUN OLEH
“KELOMPOK 1”
ANGAN
KINANTI
BAGAS
PRASTOWO
GENTA PUNA
YUDHA PURBA
MARINA
SRICHASANAH SIAGIAN
MAULANA
ALHAFIZ
REPO ARYA
PUTRA
INTERSTUDI 2017
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan kami berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Jakarta,
Oktober 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………….. ii
Daftar isi……………………………………………………………………………… iii
BAB I
Pendahuluan………………………………………………………………………….. 1
Permasalahan…………………………………………………………………………. 2
BAB II
Pembahasan…………………………………………………………………………… 3
BAB III
Penutup………………………………………………………………………………... 8
Daftar Pustaka………………………………………………………………………… 9
BAB I
Latar Belakang
Latar Belakang
Terorisme
muncul pada akhir abad 19 dan menjelang terjadinya Perang Dunia-I, terjadi
hampir di seluruh belahan dunia.Pada pertengahan abad ke-19, Terorisme mulai
banyak dilakukan di Eropa Barat, Rusia dan Amerika. Mereka percaya bahwa
Terorisme adalah cara yang paling efektif untuk melakukan revolusi politik
maupun sosial, dengan cara membunuh orang-orang yang berpengaruh.
Sejarah
mencatat pada tahun 1890-an aksi terorisme Armenia melawan pemerintah Turki,
yang berakhir dengan bencana pembunuhan masal terhadap warga Armenia pada
Perang Dunia I. Pada dekade tersebut, aksi Terorisme diidentikkan sebagai
bagian dari gerakan sayap kiri yang berbasiskan ideologi.
Bentuk
pertama Terorisme, terjadi sebelum Perang Dunia II, Terorisme dilakukan dengan
cara pembunuhan politik terhadap pejabat pemerintah. Bentuk kedua Terorisme
dimulai di Aljazair pada tahun 50an, dilakukan oleh FLN (Front de Liberation Nationale) atau Front pembebasan Nasional yang memopulerkan “serangan
yang bersifat acak” terhadap masyarakat sipil yang tidak berdosa. Hal ini
dilakukan untuk melawan apa yang disebut sebagai Terorisme negara oleh Algerian
Nationalist.
Pembunuhan
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keadilan. Bentuk ketiga Terorisme
muncul pada tahun 60an dan terkenal dengan istilah “Terorisme Media”, berupa serangan acak terhadap siapa saja untuk
tujuan publisitas. Bentuk ketiga ini berkembang melalui tiga sumber, yaitu:
- kecenderungan sejarah yang semakin menentang
kolonialisme dan tumbuhnya gerakan-gerakan demokrasi serta HAM.
- pergeseran ideologis yang mencakup kebangkitan
fundamentalis agama, radikalis setelah era perang Vietnam dan munculnya
ide perang gerilya kota.
- kemajuan teknologi, penemuan senjata canggih dan
peningkatan lalu lintas.
Kata
Terorisme berasal dari Bahasa Perancis le terreur yang semula dipergunakan untuk
menyebut tindakan pemerintah hasil Revolusi Perancis yang mempergunakan
kekerasan secara brutal dan berlebihan dengan cara memenggal 40.000 orang yang
dituduh melakukan kegiatan anti pemerintah. Selanjutnya kata Terorisme
dipergunakan untuk menyebut gerakan kekerasan anti pemerintah di Rusia.
Dengan
demikian kata Terorisme, sejak awal dipergunakan untuk menyebut tindakan
kekerasan oleh pemerintah maupun kegiatan yang anti pemerintah.
Akibat
makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan "teroris" dan "terorisme",
para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang
pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi
dalam pembenaran dimata terrorism : "Makna sebenarnya dari jihad,
mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal
tidak terlibat dalam perang". Padahal Terorisme sendiri sering tampak
dengan mengatasnamakan agama.
PERMASALAHAN
1. Apa pengertian Terorisme?
2. Bagaimana Sejarah Terorisme?
1. Apa pengertian Terorisme?
2. Bagaimana Sejarah Terorisme?
3.
Apa latar belakang Bom Plaza Sarinah?
4. Bagaimana kronologi kejadian peristiwa Bom Plaza Sarinah?
5. Apa dampak dan akibat peristiwa Bom Plaza Sarinah?
6. Bagaimana tanggapan terhadap peristiwa Bom Plaza Sarinah?
4. Bagaimana kronologi kejadian peristiwa Bom Plaza Sarinah?
5. Apa dampak dan akibat peristiwa Bom Plaza Sarinah?
6. Bagaimana tanggapan terhadap peristiwa Bom Plaza Sarinah?
7.
Apa upaya mencegah Terorisme?
TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan permasalahan diatas, penulisan ini bertujuan untuk :
1. Memahami lebih mendalam tentang pengertian Terorisme
2. Mengetahui Sejarah Terorisme.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulisan ini bertujuan untuk :
1. Memahami lebih mendalam tentang pengertian Terorisme
2. Mengetahui Sejarah Terorisme.
3.
Mengetahui latar belakang Bom Plaza Sarinah.
4.
Mengetahui kronologi kejadian Bom Plaza Sarinah.
5.
Mengetahui dampak dan akibat peristiwa Bom Plaza Sarinah.
6.
Mengetahui tanggapan terhadap peristiwa Bom Plaza Sarinah.
7.
Mengetahui upaya pencegahan Terorisme.
8.
Untuk melengkapi tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Apa Pengertian Terorisme?
Teror atau Terorisme selalu identik dengan
kekerasan. Terorisme adalah puncak aksi kekerasan, terrorism is the
apex of violence. Bisa saja kekerasan terjadi tanpa teror, tetapi tidak ada
teror tanpa kekerasan. Terorisme tidak sama dengan intimidasi atau sabotase.
Sasaran intimidasi dan sabotase umumnya
langsung, sedangkan terorisme tidak. Korban tindakan Terorisme seringkali
adalah orang yang tidak bersalah.
Kaum teroris bermaksud ingin menciptakan sensasi agar
masyarakat luas memperhatikan apa yang mereka perjuangkan. Tindakan teror
tidaklah sama dengan vandalisme,
yang motifnya merusak benda-benda fisik. Teror berbeda pula dengan mafia.
Tindakan mafia menekankan omerta, tutup mulut, sebagai
sumpah. Omerta merupakan bentuk ekstrem loyalitas dan solidaritas kelompok
dalam menghadapi pihak lain, terutama penguasa.
Berbeda dengan Yakuza
atau mafia Cosa
Nostra yang menekankan kode omerta, kaum teroris modern justru
seringkali mengeluarkan pernyataan dan tuntutan. Mereka ingin menarik perhatian
masyarakat luas dan memanfaatkan media massa untuk menyuarakan pesan
perjuangannya.
Namun, belakangan, kaum teroris
semakin membutuhkan dana besar dalam kegiatan globalnya, sehingga mereka tidak
suka mengklaim tindakannya, agar dapat melakukan upaya mengumpulkan dana bagi
kegiatannya.
-Menurut Black’s Law Dictionary, 1891-
Terorisme adalah kegiatan yang
melibatkan unsur kekerasan atau yang menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan
manusia yang melanggar hukum pidana (Amerika atau negara bagian Amerika), yang
jelas dimaksudkan untuk:
a. mengintimidasi penduduk sipil.
b. memengaruhi kebijakan pemerintah.
c. memengaruhi penyelenggaraan
negara dengan cara penculikan atau pembunuhan.
2. Bagaimana Sejarah Terorisme?
Sejarah tentang Terorisme berkembang sejak berabad lampau, ditandai dengan
bentuk kejahatan murni berupa pembunuhan dan ancaman yang bertujuan untuk
mencapai tujuan tertentu. Perkembangannya bermula dalam bentuk fanatisme aliran
kepercayaan yang kemudian berubah menjadi pembunuhan, baik yang dilakukan
secara perorangan maupun oleh suatu kelompok terhadap penguasa yang dianggap
sebagai tiran.
3. Apa Latar Belakang Bom Plaza Sarinah?
Walaupun
Indonesia jauh dari Timur Tengah, namun negara ini sudah sering mengalami serangkaian
aksi terorisme yang menewaskan lebih dari seratusan orang.
Serangan
di Sarinah merupakan serangan pertama setelah Bom Jakarta 2009 yang menewaskan 9
orang termasuk dua pelaku yang merupakan anggota Jemaah Islamiyah. Jemaah Islamiyah sendiri
merupakan organisasi terorisme di bawah al-Qaeda yang bertujuan menyatukan
Indonesia, Malaysia,
dan wilayah selatan Filipina ke
dalam sebuah negara Islam.
Sejak
kasus Bom Bali I pada
tahun 2002, Indonesia mulai melangkah lebih maju
untuk memberantas aksi terorisme Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia mengesahkan Undang-undang nomor 15
tahun 2003 tentang Terorisme. Sebuah badan yang khusus memberantas aksi
terorisme dibentuk pada tahun 2010dengan nama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Menurut
juru bicara Kepolisian Republik Indonesia, kepolisian menerima informasi pada
bulan November 2015bahwa Negara
Islam Irak dan Syam memberi sinyal akan menyerang Indonesia.
Hal ini dikuatkan oleh laporan dari Institute for Policy Analysis of
Conflict, lembaga kajian konflik di Indonesia asal Jakarta, bahwa
sedikitnya ada 50 Warga Negara Indonesia yang pergi secara diam-diam ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi
NIIS.
Menteri
Pertahanan, Ryamizard
Ryacudu mengatakan pemerintah sejak satu atau dua bulan yang
lalu sudah menemukan informasi mengenai potensi serangan teror di kawasan
Senayan dan Bundaran
Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Kawasan tersebut berdekatan dengan
lokasi ledakan bom Sarinah di persimpangan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Ryamizard mengatakan, Badan
Intelijen Negara juga sudah memberikan laporan soal potensi
serangan tersebut. Ia mengakui pelaku penyerangan memanfaatkan kelemahan
aparat.
4. Bagaimana Kronologi Kejadian Bom Plaza Sarinah?
Serangan
dimulai pada 14 Januari 2016 pukul 10.40 WIB, ketika serangkaian
ledakan mengguncang persimpangan Sarinah, Jakarta Pusat. Menurut juru
bicara Kepolisian Republik Indonesia, pelaku
serangan yang tidak diketahui jumlahnya ini membawa granat dan senjata
api. Menurut laporan sejumlah media, terdapat 7 orang yang
menjadi pelaku serangan.
Serangan
dimulai ketika sebuah ledakan terjadi di tempat parkir Menara Cakrawala, di
depan gerai Starbuckspersimpangan Sarinah pada pukul 10.40 WIB. Tiga
ledakan berikutnya terjadi di sebuah pos polisi tepat di
persimpangan Sarinah, menewaskan satu warga sipil. Sementara dua ledakan
lainnya terjadi di dalam gerai Starbucks, menewaskan satu warga sipil lainnya.
Setelah ledakan tersebut, beberapa laporan menyebutkan bahwa terjadi tiga
ledakan di daerah lain, yakni Cikini, Slipi, dan Kuningan, namun laporan
tersebut ditemukan sebagai pemberitaan
palsu.
Setelah
ledakan-ledakan tersebut, polisi mencoba menyergap beberapa pelaku serangan.
Suara tembakan antara pelaku dan polisi terdengar dari dalam Menara Cakrawala.
Dilaporkan, polisi menembak mati tiga pelaku serangan, dan dua pelaku
ditangkap, sementara pelaku-pelaku lainnya tewas dalam melakukan ledakan bunuh
diri.
Anggota
kepolisian turut menjadi korban penembakan pelaku. Seorang wartawan foto
berhasil memfoto saat 2 orang pelaku serangan muncul dari keramaian dan mulai
menembaki beberapa anggota kepolisian dari jarak yang sangat dekat.
5. Apa Dampak dan Akibat Peristiwa Bom Plaza Sarinah?
Akibat terjadinya serangan di persimpangan Sarinah, Starbucks menutup
seluruh gerainya yang berada di Jakarta. Selain itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika sempat
anjlok akibat peristiwa ini. Pengamanan kawasan vital di seluruh
Jakarta ditingkatkan setelah peristiwa ini, seperti Gedung DPR/MPR dan
gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Pengamanan di provinsi lain di Indonesia
seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali, turut ditingkatkan.
-Korban
jiwa dan luka- Dalam
pemberitaan awal, polisi menyebutkan bahwa hanya tujuh korban jiwa dalam
serangan tersebut, di mana lima orang di antaranya merupakan pelaku serangan
dan dua orang lainnya merupakan korban penembakan dan ledakan, namun kemudian bertambah dengan meninggalnya
Rais, salah satu petugas keamanan gedung yang terkena tembakan. Kemudian salah
satu korban dinyatakan bukan sebagai pelaku, sehingga terdapat empat pelaku
tewas dan tiga korban warga Indonesia, dan satu korban warga negara asing.
6. Bagaimana
Tanggapan Terhadap Peristiwa Bom Plaza Sarinah?
-Lokal-Presiden Indonesia -Joko
Widodo- memotong kunjungan kerjanya dari Majalengka, Jawa Barat dan
langsung kembali ke Jakarta. Dalam pernyataan tertulisnya, Jokowi menyatakan
bahwa masyarakat Indonesia tidak boleh takut dan kalah atas aksi teror seperti
ini. Jokowi pun memerintahkan pihak terkait untuk segera mengejar dan menangkap
pelaku serangan.
-Internasional-
Beberapa Negara memberikan
tanggapan, sebagai berikut:
Australia:
Menteri Luar Negeri Australia, Julie
Bishop, telah menghubungi Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno
Marsudi. Ia menyatakan bahwa Australia siap memberi bantuan untuk
Indonesia dalam mengusut kasus ini. Ia juga mengutuk keras kejadian tersebut.
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia
juga mengeluarkan peringatan serupa, yang menghimbau warga Australia untuk
menghindari daerah terdampak dan mengikuti arahan otoritas keamanan.
Belanda:
Menteri Luar Negeri Belanda Bert
Koenders mengutuk keras serangan ini. Ia pun menyatakan siap
membantu Indonesia mengusut serangan ini.
Britania
Raya: Kantor Luar Negeri Persemakmuran Inggris menyarankan warga
Britania Raya yang berada di wilayah terdampak serangan untuk mengikuti
kebijakan dari petugas setempat.
Malaysia: Perdana
Menteri Malaysia Najib
Razak dalam akun Twitter menyatakan
"kesedihan dan syok yang mendalam" atas kejadian ini.
Singapura: Juru
bicara Menteri Luar Negeri Singapura mengutuk keras serangan di Jakarta dan
menyatakan bahwa Singapura siap mendukung Indonesia dalam bantuan hukum dari
kasus ini.
Sri Lanka:
Kementerian Luar Negeri Sri Lanka mengutuk keras serangan teroris.
Thailand: Perdana
Menteri Prayuth Chan-o-cha mengungkapkan
kesedihan mendengar serangan tersebut dan menawarkan dukungan negaranya ke
Indonesia.
Inggris: Menteri
Luar Negeri Philip Hammond mengutuk
serangan ini sebagai "tindakan teror yang tidak masuk akal" dan
menyerukan kepada semua warga negara Inggris di Jakarta dan tempat lain di
Indonesia "untuk mempertahankan kewaspadaan dan memonitor sarana wisata,
media lokal dan mengikuti saran dari otoritas keamanan lokal". Departemen Luar Negeri dan
Persemakmuran menyarankan warga Inggris untuk mengikuti petunjuk dari
pemerintah dan membatasi gerak di sekitar daerah yang terkena.
Amerika
Serikat: Kedutaan Amerika Serikat mendorong warganya untuk menjauh
dari daerah sekitar Sari Pan Pacific Hotel dan Sarinah Plaza.
Vietnam: Juru
Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Le
Hai Binh mengutuk serangan dengan dan kedutaannya bekerja sama dengan para
pejabat Indonesia untuk memantau situasi.
7. Apa
upaya mencegah Terorisme?
Upaya
untuk mencegah terorisme
yaitu dengan P-4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Pancasila tidak
hanya diingat dan diucapkan di bibir, melainkan harus dipahami, dilaksanakan
dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, juga tidak hanya dihafalkan dengan
urutan Pancasila, tetapi kita harus paham betul artinya, filosofinya, dan
hakekat manfaatannya bagi kehidupan berbangsa dan bertanah air satu, NKRI.
BAB
III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Teror atau Terorisme tidak selalu identik dengan kekerasan.
Terorisme adalah puncak aksi kekerasan, terrorism
is the apex of violence. Bisa saja kekerasan terjaditanpa teror, tetapi
tidak ada teror tanpa kekerasan. Terorisme tidak sama denganintimidasi atau
sabotase. Sasaran intimidasi dan sabotase umumnya langsung,sedangkan terorisme
tidak. Korban tindakan Terorisme sering kali adalah orangyang tidak bersalah.
Kaum teroris bermaksud ingin menciptakan sensasi agar masyarakat
luas memperhatikan apa yang mereka perjuangkan. Tindakan terortidaklah sama dengan
vandalisme, yang motifnya merusak benda-benda fisik. Teror berbeda pula dengan
mafia.
SARAN
Demikian yang dapat kelompok kami paparkan mengenai materi
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap
para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kelompok
kami.
DAFTAR
PUSTAKA
http://nisawulandari.blogspot.co.id/2012/10/latar-belakang-terorisme.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Definisi_terorisme
https://id.wikipedia.org/wiki/Definisi_terorisme
Black, Henry Campbell. 1891. Black’s Law
Dictionary. Amerika
Serikat : West Publishing
https://nasional.tempo.co/read/736131/bom-sarinah-menhan-2-bulan-sebelumnya-sudah-terdeteksi
http://tv.kompas.com/read/2016/01/15/4704634480001/ini.kronologi.teror.bom.sarinah.
https://metro.tempo.co/read/735960/tiga-ledakan-di-pos-polisi-depan-sarinah-thamrin
https://nasional.tempo.co/read/736052/detik-detik-polisi-ditembak-dua-terduga-teroris-bom-sarinah
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/01/14/11305201/Pengemudi.Ojek.Lihat.Pelaku.Lemparkan.Ransel.yang.Meledak.di.Dekat.Sarinah?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
https://news.okezone.com/read/2016/01/14/338/1288119/starbucks-tutup-semua-gerai-pascabom-sarinah
https://nasional.tempo.co/read/736020/bom-sarinah-jokowi-kita-tak-boleh-kalah
http://news.okezone.com/read/2016/01/14/340/1288148/pasca-bom-sarinah-bali-tingkatkan-kewaspadaan
http://www.nationmultimedia.com/politics/Thailand-stands-ready-to-support-Indonesia-PM-30276950.html
https://www.nytimes.com/live/jakarta-indonesia-explosions/foreign-countries-condemn-attacks/
Wong,
Alan (14 January 2016). "Foreign
Countries Condemn Attacks". The New York Times – The New York Times. Diakses tanggal 14
January2016.
http://www.bbc.com/news/live/world-asia-35309116
Tidak ada komentar:
Posting Komentar