KOMUNIKASI INTERAKSIONAL DAN KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL
‘TEORI
KOMUNIKASI’
Disusun
Oleh :
MARINA SRICHASANAH SIAGIAN
2017100006
‘Komunikasi
Bisnis’
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat disusun hingga
selesai. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, April 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB –
I PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
II. RUMUSAN MASALAH
III. TUJUAN
BAB –
II ISI
1. PENGERTIAN KOMUNIKASI
2. KOMUNIKASI
INTERAKSIONAL
2.1 KELEBIHAN
2.2 KELEMAHAN
2.3 CONTOH
3. PENGERTIAN
KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL
3.1 KELEBIHAN
3.2 KELEMAHAN
3.3 CONTOH
4. PERBEDAAN MODEL KOMUNIKASI INTERAKSIONAL DAN MODEL
KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL
I.
LATAR BELAKANG
Pada
awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.
Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring
dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan
dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya
perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia
berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi
manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.
Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif, komunikasi bertujuan
atau komunikasi tak bertujuan.
Komunikasi
sangat dibutuhkan untuk interaksi sesama manusia, oleh karena itu komunikasi
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari, sehingga tanpa
adanya komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan sempurna.
Karena komunikasi itu memiliki peranan sangat penting, dibuatlah suatu model
komunikasi.
Komunikasi memiliki beberapa model, dan setiap modelnya
memiliki definisi yang berbeda pula. Model komunikasi dibuat supaya mempermudah
dalam memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu ada
dalam suatu komunikasi. Komunikasi juga merupakan suatu proses. Hal ini
terlihat dari setiap gejala / peristiwa yang tidak luput dari adanya
suatu komunikasi yang terjalin antarmanusia.
Dalam
makalah ini, saya menjelaskan pengertian komunikasi dan model komunikasi
Interaksional dan model komunikasi Transaksional.
II. RUMUSAN MASALAH
1.
Pengertian
komunikasi
2.
Model
komunikasi interaksional serta kelebihan, kekurangan, dampak, dan contohnya
3.
Model
komunikasi transaksional serta kelebihan, kekurangan, dampak, dan contohnya
4.
Perbedaan
model komunikasi interaksional dan model komuniakasi transaksional
III. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, supaya kita
mengetahui arti komunikasi, membahas tentang model komunikasi Interaksional dan
model komunikasi Transaksional serta kelebihan, kekurangan, dampak, contoh, dan
perbedaan keduanya.
1.
PENGERTIAN
KOMUNIKASI
Komunikasi atau communicaton
berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico,
communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana
komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan
kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Komunikasi adalah "suatu
proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan
masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Beberapa
pengertian komunikasi menurut para ahli :
·
Shannon &
Weaver: Komunikasi adalah
bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh dan memengaruhi satu sama
lainnya, baik itu secara disengaja ataupun tidak disengaja. Tidak terbatas pada
bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi
muka, lukisan, seni, dan teknologi.
·
Raymond S. Ross: Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih
dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar
membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang
dimaksudkan komunikator.
·
Carl I.Hovland: Komunikasi adalah proses yang memungkinkan
seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang
lain
·
Harorl D.
Lasswell: Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu
proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada
siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who?
Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
·
Stewart L. Tubbs
& Sylvia Moss: Komunikasi
adalah proses perpindahan makna yang terjadi di antara dua orang atau lebih.
·
William I.
Gordon: Komunikasi secara
ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu transaksi dinamis yang melibatkan
gagasan dan perasaan.
·
Hoben: Komunikasi adalah sebuah pertukaran pikiran atau
gagasan yang disampaikan secara verbal.
·
Anderson: Komunikasi merupakan proses pertukaran maksud yang
terjadi secara dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang
berlaku.
2.
KOMUNIKASI
INTERAKSIONAL
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm (1954) yang menekankan
pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain
komunikasi belangsung dua arah: dari pengirim kepada penerima dan dari penerima
kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu
berlangsung. Pandangan interaksional mengilustrasikan bahwa seseorang dapat
menjadi pengirim maupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak menjadi
keduanya sekaligus.
Elemen yang penting dalam model ini adalah umpan
balik (feedback) atau tanggapan
terhadap suatu pesan. Umpan balik dapat berupa verbal ataupun nonverbal,
sengaja maupun tidak sengaja. Umpan balik amat membantu komunikator untuk
mengetahui apakah pesan mereka telah tersampaikan atau tidak dan sejauh mana
pencapaian makna terjadi. Dalam model interaksional , umpan balik terjadi
setelah pesan diterima, tidak saat pesan sedang dikirim.
Adapun elemen atau bagian lain yang
terpenting dalam konsep komunikasi interaksional ditandai dengan adanya bidang
pengalaman (field of experiences)
seseorang, buadaya atau keturunan yang dapat mempengaruhi kemampuan
berkomunikasi dengan yang lainnya. Setiap peserta komunikasi membawa pengalaman
yang unik dan khas dalam setiap perilaku komunikasi yang dapat mempengaruhi
komunikasi yang terjadi. Secara skematis dapat dilihat dalam gambar model
interaksional berikut ini:
2.1
KELEBIHAN
Ø Komunikasi sirkuler memberikan kesempatan bagi kedua
belah pihak untuk memberikan pendapat mereka.
Ø Model komunikasi Schramm bersifat dinamis dan selalu
berubah sehingga sangat membantu dalam berbagai praktek komunikasi secara umum.
Ø Pengirim pesan dan penerima pesan saling bertukar
pesan dalam tingkatan yang sama aktifnya.
Ø Gangguan semantik merupakan konsep yang membantu
pemahaman berbagai permasalahan yang dapat terjadi selama penafsiran pesan.
Ø Umpan balik memberikan kemudahan untuk mengetahui
apakah pesan yang ditafsirkan oleh penerima pesan sesuai dengan tujuan atau
tidak.
Ø Konsep interpretasi membuat komunikasi menjadi
efektif.
Ø Bidang pengalaman atau efek psikologis membantu
pemahaman proses komunikasi dalam beberapa cara dibandingkan dengan cara
tradisional.
Ø Konsep konteks membuat berbagai faktor lingkungan
dapat dimasukkan ke dalam penafsiran pesan dan membawa perubahan dalam nilai
pesan.
2.2
KELEMAHAN
Ø Umpan balik tidak terjadi secara simultan
Ø Umpan balik terjadi secara tertunda atau membutuhkan
waktu yang lama
Ø Umpan balik bersifat tidak langsung
Ø Komunikasi tidak berjalan secara dinamis
Ø Pola komunikasi dapat diprediksi
Ø Komunikasi menjadi bersifat linear manakala penerima
pesan tidak memberikan respon atau umpan balik
Ø Model komunikasi Schramm tidak dapat digunakan dalam
berbagai tingkatan komunikasi dan proses komunikasi yang kompleks.
Ø Pesan yang dikirimkan dan diterima mungkin saja
ditafsirkan secara berbeda.
Ø Hanya ada dua sumber yang berkomunikasi, beberapa
sumber membuat proses menjadi lebih kompleks dan model tidak dapat
diimplementasikan.
2.3
CONTOH
(elemen feedback)
Saya yang memberi tahu Farras bahwa
besok ada kelas pengganti, kemudian si Farras balik bertanya pada Saya, “besok
kuliah pengganti mata kuliah apa?”, Saya pun menjawab ” besok kuliah pengganti
mata kuliah Teori Komunikasi”, “oh oke lah siap” jawab Farras. Di saat yang
bersamaan Saya bertanya pada Farras,”kamu tahu tentang materi apa yang akan
diajarkan pada mata kuliah pengganti?” “tahu, pada mata kuliah pengganti kita
membahas materi lanjutan dari minggu lalu, yaitu tentang model-model
komunikasi.” jawab si Farras, “oh begitu ya, terimakasih ya atas jawabannya”,
“oke sama-sama, terimakasih juga ya informasinya”, “oke sip”
(elemen field of experiences)
Sepasang sahabat hangout. Sepasang sahabat ini merupakan dua orang dengan pengalaman
yang berbeda, latar belakang keluarga yang berbeda, tempat tinggal, kebiasaan,
adat istiadat, agama, bahasa, dan pendidikan. Masing-masing dari mereka akan
menceritakan pengalaman-pengalaman mereka selama ini. Pengalaman-pengalaman ini
(dan yang lain) akan mempengaruhi bagaimana dua orang ini ketika bersama dan
hampir pasti akan mempengaruhi cara keduanya mempertahankan hubungan mereka.
3.
PENGERTIAN
KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL
Model komunikasi transaksional ini dikemukakan oleh
Barnlund. Dalam model komunikasi ini memberikan penekanan pada proses
pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam
suatu sistem komuniakasi. Dalam mekanisme pengiriman dan penerimaan pesan,
proses komunikasi berlangsung secara kooperatif dimana pengirim dan penerima
secara bersama-sama bertanggung jawab terhadap ekses/akibat dari proses
komunikasi yang berlangsung, apakah efektif atau tidak, karena dalam model ini
makna dibangun oleh umpan balik dari peserta komunikasi. Model transaksional
berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita
berurusan baik dengan elemen verbal maupun elemen nonverbal. Dengan kata lain,
peserta komunikasi (komunikator) melakukan proses negosiasi makna.
Dalam model ini juga terdapat bidang
pengalaman, tetapi terjadi perpotongan. Dengan demikian, pada proses komunikasi
yang berlangsung masing-masing menunjukkan proses pemahaman yang terjalin
secara aktif, sehingga timbul suatu pemahaman baru sebagai hasil proses
interaksi, integrasi, dan komuniaksi di antar masing-masing peserta komunikasi
dengan latar pengalaman yang berbeda-beda.
3.1
KELEBIHAN
Ø Komunikasi bersifat dinamis.
Ø Respons verbal dan nonverbal bisa diketahui secara
langsung.
Ø Komuniaksi tatap muka.
Ø Komunikasi yang terjadi semakin efektif
3.2
KELEMAHAN
Ø Memiliki sifat spontan
Ø Tidak memiliki struktur yang beraturan
Ø Tidak memiliki tujuan yang terencan
Ø Terjadi secara kebetulan
Ø Bersifat sambil lalu
3.3 CONTOH
Saat saya berpapasan dengan dosen di kampus saya mengatakan
“Selamat siang, Bu” pada saat bersamaan ( Selamat siang merupakan stimulus ) dosen
tersenyum, senyum dosen itu respon, maka terjadilah transaksi. (contoh
I)
Seminar penyuluhan katarak dihadiri oleh pembicara seorang
dokter ahli mata dan peserta seminar adalah orang-orang penderita katarak.
Pengalaman tentang pengobatan (memberi pengobatan dan menerima pengobatan)
merupakan perpotongan pengalaman diantara dua pihak yang melakukan transaksi.
Kesamaan pengalaman ini membuat seminar dapat berjalan dengan baik karena para
peserta seminar tidak harus mengerutkan kening mendengar istilah kedokteran
tentang penyakit katarak mata ini, dan dokterpun tidak harus menjelaskan ulang
tentang istilah yang berkaitan dengan penyakit tersebut. (contoh II)
4.
PERBEDAAN MODEL KOMUNIKASI INTERAKSIONAL DAN
MODEL KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL
Model
interaksional
mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi baik pengirim amupun penerima
dalam sebuah interaksi, tetapi tidak dapat menjadi keduanya sekaligus,
sedangkan Model Transaksional
bersifat kooperatif, baik pengirim maupun penerima sama-sama bertanggung jawab terhadap
dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Dengan demikian, model Transaksional membuat komunikasi
yang terjalin menjadi lebih efektif.
Model
interaksional tidak berjalan secara dinamis sehingga feedback
yang bersifat tidak langsung, terjadi secara tertunda dan membutuhkan waktu
lama serta feedback tidak terjadi
secara simultan, sedangkan Model Transaksional dengan komunikasi yang sifatnya
dinamis, dan komunikasi tatap muka, maka respons verbal dan nonverbal bisa
diketahui secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Rohim,
H.Syaiful, Msi. 2016. Teori Komunikasi:
Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Yogyakarta : Rineka cipta